Hujan. Ku pandangi hujan yang jatuh dari langit berupa butiran, dan pecah berdentum di aspalan.
Hujan, mulai membuatku bosan. Seragam putih abu-abu yang ku kenakan sedikit basah. Hawa dingin merasuki tubuh hingga rasanya aku akan menggigil. Lagi-lagi aku mendesah kesal, dan untuk kesekian kalinya aku merutuki, bahkan menyumpahi hujan.
Aku benci hujan. Hujan membuatku bosan.
Aku letih menunggu, aku tidak suka menunggu karena hujan.
Kabarnya sopirku tengah berseteru dengan mobil tua papa. Emh, maksudku mobil itu mogok untuk, entahlah keberapa kalinya.
Yang pasti, papa menyuruhku berteduh dulu di halte.
Halte sekolahku tak cukup luas. Jadi sesekali angin akan membawa air-air yang terjun dari mega itu menuju ke arahku. Membasahi rambutku, bajuku, tubuhku. Dan aku tidak suka itu.
Aku menghela nafas, mencoba sabar dengan cobaan ini.
Daguku ku topangkan pada tangan kanan yang juga bertopang pada paha. Bibirku mengerucut, segi lima, segi enam, lonjong atau apalah itu bentuk bibirku yang sekarang. Aku tak peduli. Aku cukup kesal hari ini.
Satu-persatu siswa yang ikut berteduh mulai hilang. Hanya tinggal aku dan seorang laki-laki. Adik kelas? Ku rasa tidak. Entahlah siapa laki-laki itu. Yang pasti ia menyukai hujan, begitu kesimpulanku ketika tangan kanannya terus mencapai tepian halte untuk menangkap tetesan hujan sedang tangan kirinya ia masukkan ke saku celana.
Matanya terpejam damai. Bibirnya menyunggingkan senyum simpul. Rambutnya lepek terkena air hujan. Kulitnya putih, tionghoa ya?
Entah sudah berapa lama ku perhatikan laki-laki itu. Tapi ia tak juga bergeming dari tempatnya, tentu saja dalam posisi yang sama.
Satu yang aku dapatkan, ia tampan.
"Non Melda!" aku tergagap. Sopirku memanggil dari dalam mobil. Pak Hardi segera turun sambil membawakan payung.
"Kok lama sekali sih, pak? Saya capek suruh nunggu! Besok-besok kalau mobil bermasalah bapak bilang ke saya, nanti saya bisa pesan taksi."
"Ah, iya non. Tadi kata Tuan tetap saya yang harus jemput. Soalnya kata Tuan, Tuan gak percaya non bisa pulang sendiri. "
"Huff.. Memang aku anak kecil apa?!" aku merutuk lagi. "Yaudah ayo pulang!"
Sesaat sebelum aku melangkah, aku membalikkan tubuh. Sosok yang ku cari telah lenyap. Cepat sekali, atau jangan-jangan.. Dia hantu?
h442l5amkvw357 cheap sex toys,sex toys,Wand Massagers,horse dildo,g-spot dildos,male sex dolls,sex doll,dildos,custom sex doll r735q0ravmq649
BalasHapus